• Join Us on Google Plus!

Iklan header

Sunday 27 March 2016

Pesan Dalam Komunikasi Antar Pribadi

16:56 // by Unknown // // 1 comment

Pesan Dalam Komunikasi Antar Pribadi
Makalah ditujukan guna memenuhi Tugas mata kuliah
Teori Komunikasi 1 (Antar Pribadi)
Dosen pengampuh
Drs. H. Yoyon Mudjiono, M.Si







Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Ampel Surabaya
2016



Muhammad Nurudin C                   B76214077
Lita Desy Arifanty                             B96214099
Mohammad Teguh Hermawan       B06214015

Daftar Isi
Cover Makalah1
A.    Daftar Isi 2
BAB I Pembukaan3
A.    Latar Belakang3
B.     Perilaku Pesan Verbal dan atau non Verbal 4
BAB II Pembahasan4
A.    Tanda dan Simbol4
B.     Komunikasi Verbal dan Non Verbal5
C.    Perilaku Pesan Verbal atau non Verbal 5
1.      Bentuk Bentuk Komunikasi Non Verbal 5
a.      Kinesics  / mengenai gerakan tubuh  6
b.      Paralanguage ( suara )  6
c.       Gangguan Gangguan vokal 7
d.      penggunaan ruang 7
e.       Merancang  Pesan 8
f.       Intrepetasi pesan 10
BAB III Penutup13
A.    Kesimpulan13
B.     Daftar Pustaka14






BAB II
Pembahasan
A.    Latar Belakang
Tanda, simbol, verbal dan non verbal adalah termasuk macam macam komunikasi, dinamakan komunikasi karena sifatnya yang menyampaikan pesan kepada komunikan, namun banyak yang tidak mengetahui bagaimana cara simbol, tanda, verbal dan non verbal menyampaikan pesannya.
Karena itulah, makalah ini membahas tentang definisi tanda, simbol, verbal dan non verbal, serta jenis jenis mereka
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dinamakan Tanda, simbol, verbal dan non verbal?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Memberikan pemahaman tentang definisi Tanda, simbol, verbal dan non verbal












BAB II
Pembahasan
A.    Tanda dan Simbol

Tanda adalah suatu stimulus yang menandai kehadiran sesuatu yang lain . contony jika ada seseorang melatih anjing peliharannya unruk mengatakan “ duduk” maka kata itu adalah tanda bagi anjing untuk duduk. Dengan demikian, suatu tanda berhubungan erat dengan maksud dan tindakan yang sebenarnya.
Symbol bekerja dengan cara yang lebih kompleks yaitu dengan membolehkan seseorng untuk berfikir mengeai sesuatu yang terpisah dari kehadiran segera suatu tanda. Dengan kata lain symbol adalah  “ suatu instrument pikiran “ .
Langer memandang “ makna” sebagai suatu hubungan yang kompleks diantara symbol, objek, dan orang. Jika makna terdiri atas aspek logis dan aspek psikologis . aspek logis adalah symbol dan referenya , yang oleh langer dinamkan “ denotasi” . Aspek psikologis adalah hubungan antara symbol dan orang, yang disebut “ konotasi” .[1]
Manusia menggunakan symbol yang terdiri dari satu kata , namun lebih sering kita menggunakan kombinasi sejumlah kata . makna yang sesungguhnya dari bahasa tedapat pada wacana dimana kita mengikat sejumlah kata kedalam kalimat dan paragraph. Wacana menyatakan “ preporsisi” yaitu beberpa symbol bersifat koompleks yang menujukkan gambaran dari sesutu. Kata “ anjing “ menunjukkan suatu pengertian , namun kombinasi kata “anjing” dengan sejumlah kata lainnya memberikan suatu gambaran yang satu atau utuh .
Setiap symbol atau seperangkat menyampaikan suatu “ konsep” yaitu suatu ide umum, pola, atau bentuk. Menurut Langer , konsep adalah makna bersama di antara sejumlah komunikator yang merupakan denotasi dari symbol. Sebaliknya gambaran personal adalah pengertian yang bersifat pibadi .



B.     Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal daripada non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.

C.    Perilaku Pesan Verbal / Non verbal
Secara psikologis, perilaku perilaku nonverbal ditafsirkan sebagai keadan individu, seperti emosi individu. Orang merasa sedih yaitu sebagai emosi internal, dan oleh karena itu ia menangis dan itu sebagai perilaku nonverbalnya. Ia merasa bahagia, makannya ia tersenyum. Dalam komunikasi antarpribadi , para komunikator menginterpretasikan masing masing perilaku nonverbal pihak lain sebagai “pesan-pesan” yang dikeluarkan atau disampaikan seseorang untuk memberitahukan kepada pihak lain apa yang ia rasakan.  Secara komunikatif, para interektan menggunakan perilaku perilaku nonverbal untuk mengatur hubungan hubungan lainnya. (Scheflen, 1972) menunjukkan bagaimana, dengan hanya mengamati perilaku-perilaku kinesics nonverbal, seseorang dapat membuat interpretasi bahwa hubungan antarpribadi yang dekat sedang berkembang atau gagal untuk berkembang.
 Cara lain untuk menjelaskan pandangan pskologis dan komunikatif mengenai perilaku nonverbal dengan menggambarkannya sebagai intrapribadi dan antarpribadi. Apabila komunikator menggunakan perilaku nonverbal pihak lainnya untuk menyimpulkan keadaan emosional, maka perilaku nonverbal merupakan bagian integral dari aspek intrapribadi komunikasi. Dalam hal ini perilaku nonverbal dapat dikatakan bersifat informatif. Apabila perilaku kedua orang cocok satu sama lain dengan cara yang terorganisasi dan penuh arti, maka perilaku nonverbal berfungsi  didalam antarpribadi atau bagian hubungan dari proses komunikasi. Dalam hal ini perilaku perilaku nonverbal  dapat dikatakan bersifat komunikatif. Perilaku perilaku nonverbal yang bersifat informatif tidak harus komunikatif (Bavelas,1990; Wiener et al, 1972). Pandangan pandangan ini meskipun berbeda tetapi tidak bertentangan satu sama lain. Perilaku nonverbal bersifat ekspresif maupun relasional, psikologis dan komunikatif; kesemuanya terletak pada kedua tempat dalam model komunikasi antarpribadi.
A.    Bentuk Bentuk komunikasi nonverbal
a.      Kinesics  / mengenai gerakan tubuh
1.      Kontak mata
2.      Ekspresi wajah
3.      Emosi
4.      Gerak isyarat
5.      Sikap badan
6.      sentuhan

b.      Paralanguage ( suara )
                        1 . Pola titi nada
                             Pola titi nada atau pitch merupakan tinggi rendah nada vocal. Orang menaikkan atau menurunkan vocal pitch dan mengubah volume suara untuk mempertegas gagasan , menunjukkan pertanyaan, dan memperlihatkan kegugupan . suara-suara yang lebih rendah dalam pola titinada cenderung mengandung kepercayaan
                        2 . volume
Merupakan keras atau lembutnya nada. Contoh, orang berbicara keras apabila ingin di dengar dalam keadaan gaduh dan berisik.
                        3 . kecepatan
Kecepatatn atau rate mengacu kepada kecepatan pada  saat orang berbicara. Coontoh, orang akan berbicara lebih cepat ketika ia merasa, bahagia, terkejut, gugup. Dan berbicara lebih lambat ketika memikirkan jalan keluar dari sebuah masala.
                        4 . kualitas
Kualitas merupakan bunyi dari suara seseorang. Beberapa suaara bersifat serak, atau parau, suara yang tidak enak atau tidak menyengkan suara yang bersifat nyaring .masing – masing dari ita menggunakan kaitas yang sedikitberbeda mengenai suara untuk mengkomunikasikan dalam keadaan pikiran yang khusus.

c.       Gangguan Gangguan vokal
Gangguan- gangguan vocal pada awalnya digunakan sebagai “ place makers” dirancang untuk mengisis kekosongan sementara dalam berbicra, untuk menunjukkan bahwa berbicara kita belum selesai dan masih menjadi gliran kita. Contohny, ketika menggunakan   “ emmmm” ketika kita ingn berhenti dan mencari kata atau gagasan yang tepat   . Penggunaan pengisian dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan kesan bahwa andakurang percaya diri atau bingung mengenai apa yang anda ngin katakan.
d.      penggunaan ruang
                        1 . proksemik
                                    Setudi mengenai informal – ruangdi sekitar tempat yang kita gunakan suatu saat.mengelola ruang informal memerlukan pemahaman mengenai sikap terhadap ruang da wilayah pribadi. Contohnya. Jika anda pernah berbicara denang seseorang dan sadar dimana anda merasa tidak nyaman karena teman bicara anda berdiri teralu dekat dengan anda dan memulai pembicaraan dan kemudian bergerak lebih dekat maka anda sadar bahwa ruang teman bicara anda mempengaruhi interaksi.
                                    Edward T  Hall (1969) berpendapat bahwa di budaya Amerika Serikat yang dominan, empat jarak yang berbeda di anggap nyaman. Dan bergantng pada sifat pembicaanya, yaitu :[2]
a.       jarak akrab atau intimate distance , sampai 50cm di anggap tepat untuk pmbicaraan antara dua shabat
b.      jarak pribdi atau personal distance, dari 50 cm sampai 125cm merupakan jarak untuuk pembicaraan yang terjadi secara sepints atau  kebetulan
c.       jarak umum atau public distance, mengnai apa saja lebih dari 4 m,
                                   
                        2 . wilayah
Wilayah atau territory mengacu kepada ruang dimana ta menuntut kepemilikan wlayah itu. Contohnya jika maria memutuskan untk makan siang di sebuah restoran di dekat kantornya , ruang di meja yang ia gunakan menjadi wilayahnya.
                        3 . artefak
            Artefak atau artifacts mengcu pada pemilikan kita dan cara – cara kita mendekorasi wilayah kita. Contoh , kita membeli tipe mobil  kelas mahal bukan citra mobil itu saja yang di cerminkan tetapi juga pemiliknya .
           
e.       Merancang  Pesan
1.      Teori Identifikasi
Burke memulai penjelasan mengenai teorinya dengan mengemukakan dua konsep “ tindakan “ ( action) dengan “ gerak “ ( motion) . menurutny , tindakan merupakan perilaku yang sukarela ( voluntary) dan meemilikitujuan ( purposeful) , sedangkan gerak adalah tidak bertujuan (nn-purposeful) dan tidak bermakna   ( non – meaningful) . benda dan binatang memiliki gerak , namun hanya manuia yang memiliki tindakan.
Pandangan Burke terhadap symbol bersifat luas yang mencangku pembahasan  linguistic dan juga unsur – unsur nonverbal. Burke sependapat dengan Mead bahwaa bahasa berfungsi sebagai kendraan untuk tindaakan , dan karena adanya kebutuhan sosia bagi anuia untuk bekerja sama dalam tindakan merekaa maka bahasa mmbentuk perilaku atu perbuatan . menurutnya, manusia dapat membuat symbol dari symbol lainya ,  misalnya orangg dapaat berbicara atau brdiskusi mengenai pidato tokoh atau pemmpin tertentu; orang juga dapat meneliti dan menulis menenai kata – kata , misalnya dalam peneitian anaisis media.
Menurut Burke, bahasa memiliki muatan eosi sehingga tidak ada kata-kata yang netral. Sbagai hasilnya maka sikap, penilian dan perasaan seseorang secara bergantiaan muncul daalam bhasaayang digunakanya. Bahasaa memiliki sifat selektif dan abstrak dengan focus perhatiaan pada aspek-aspek tertentu dari realitas dan mengabaikan aspek-aspek lainya.
Menurut Burke , terdapat tiga sumber identifikaasi yang sling tumpang tindih di antara manusia :
1.      Identifikasi material, yaitu identifikaasi  yan bersumber dari barang, kepemilikan,dan benda. Misalnya , beberapa orang memiliki mobil yang sama atau memilliki selerayan sama terhadap pakaian.
2.      Identifikasi idealistis, yaitu  identifiikasi yang berasal dari gagasan / ide, sikap , perasaan dan niai yang sama . misalnya beberapa orang sama-sama menjadi anggota kelompok tertentu seperi partai plitik , kelompk pengejian , dan sebagainya.
3.      Identifkasi formal , yaitu identifikasi yang berasal dari pengaaturan , bentuk atau organisasi dari suatu peristiwa dimana sejumlah orang turut serta di dalamnya. Misalnya, jika dua orang yan diperkenalkan berjabat tangan, bentuk jabatan tangan itu yang menjad identifiikasi.
2.      Teori Rencana
Charles Berger adalah pencetus teori rencana ( theory of planning ). Berger menyataka bahwa rencana adalah “ hierarchical cognitive representations of al directd action sequences “ ( represntasi kognitif secara hierarkis dari urutn tindakan yang diarahkan pada tujuan  ). Dengan kata ain , rencana adalah gambaran mental dari sejumlah langkah yang akan di tempuh seseorang untuk mencpai suatu tujuan.
3.      Teori Logika Pesan
Barbaraa O’Keefe awalnya adalahseseorang pendukung tori konstruktivism namun kemudian ia memperlus teriny dengan memasukkan juga andangan- pandanan yang terkaitdengan bagaimana orang mendesain pesan.
O’Keefe mengemukaakan tiga logika dalam merancang pesan  :
1.      Logika Ekspresif
Yaitu logika yang memandang komuikasi sebagai suatu cara untuk mengekspresikan diri dan untuk menyataa perasaan dan pikiran. Pesan yang terdapt pada ogika ekspreif ini bersifat terbuka dan reaktif, dengan hanya memberkan sediikit perhatian pada kebutuhan dan keinginan orang lain.. Contoh , anda marah kepada seorang teman yang tidak mengembalikan buku yang di pinjamnya.
2.      Logika konvensional
Yaitu logika yang melihat komuikasi sebagai suatu permainan yang di mainkan dengn mengikuti sejumlahaturan.  Disin  komunikasi merupakan alat untuk mengekspresikan diri yang diakukan menurut uran dan norma yang di terima ttrmasuk hak dan  tanggung jawab masing – masing orang yang trlibat. Contoh, teman anda hendak meminjam buku anda , nmu sebelumny anda mmperingatkn dia untuk mengembalikannya dalam waktu tiga hri dan dia setuju.
3.      Logika retorika
Yaitu logika yang memandan komunikasi sebagai cara untuk mengubah aturan melalui negosiasi. Pesan yang dirancang dengan menggunakan logika ini cenderung lentur  atau fleksibel , emiliki pemahaman dan terpusat pada lawan bicara. Conotoh anda menyarankan teman anda secara sopanuntuk meminjam buku yang sama di perpustakaanagar ia bisa mengembalikan buku anda yang di pinjmnya.
f.       Intrepetasi pesan
1.      Teori feminisme
Kramarae memberikan perhatiaan pada aspek gender terhadap bahasa dan ia mendalamii bagaimana pesan memperlkukan wanita dan pria secara berbeda . menurutnya , tidak ada pengalamaan manusia yang bebas dari pengaruh bahasa . dikatakanya “ we are trained to see two sexes. And then we do a lot of work to continue to see only these two sexes “. ( kita di latih untk melihat adanya dua jenis kelamin dan kemudian kita melakukan banyak pekerjaan untuk terus mellihat hanya kepada  dua jenis kelamin ini ). 
                              
2.      Teori makna semantic
Charles Osgood pertama mengemukakan teori pembelajaran . teori ini dimulai dengan asumsi bahwa individu memberikan respons terhadap rangsangan ( stimuli ) yang berasal dari lingkungannya yang memebentuk hubungan stimulus – respons. Ia peraya S-R berperan dalam pemebentukan makna secara internal yyang merupakan respons mental terhadap stimulus.  Osgood meyakini bahwa asosiasi dasar S-R bertanggung jawab pada pembangunan makna, yaitu respon internal dan mental menjadi sebuah rangsangan. Rangsangan dari luar mengarah pada pembentukan makna di dalam diri yang kemudian mengarahkan terciptanya respon ke luar. Rangsangan internal dapat dibagi menjadi dua bagian: respon internal dan rangsangan internal.  Ini dapat digambarkan menjadi (1) rangsangan fisik à (2) respon internal à (3) rangsangan internal à (4) respon dari lua
Memaknai merupakan hal yang internal dan unik karena melibatkan pengalaman setiap individu menghadapi rangsangan alamiah. Karena itu, memaknai berkenaan dengan konotasi. Pemaknaan internal ini memediasi repon setap individu terhadap kata. Kontribusi terbesar Osgood adalah diferensial semantic (semantic differential) berasumsi bahwa satu makna bisa diekspresikan menggunakan kata-kata sifat.
Osgood menggunakan analisis faktor untuk mengetahui dimensi dasar dalam proses memaknai. Ini mengantarkan pada teori mengeni ruang semantic (semantic space). Maka terkait dengan ruang metafora mengenai tiga dimensi utama: evaluasi, aktivitas, dan potensi. Osgood meyakini bahwa tiga faktor makna, yaitu evaluasi, aktivitas, dan potensi, dapat diaplikasikan ke semua orang dan semua konsep.
3.      Tradisi fenomenologi
Fenomenologi memandang komunikasi sebagai pengalaman melalui diri sendiri atau diri orang lain melalui dialog. Tradisi memandang manusia secara aktif menginterpretasikan pengalaman mereka sehingga mereka dapat memahami lingkungannya melalui pengalaman personal dan langsung dengan lingkungan. Tradisi fenomenologi memberikan penekanan sangat kuat pada persepsi dan interpretasi dari pengalaman subjektif manusia. Pendukung teori ini berpandangan bahwa cerita atau pengalaman individu adalah lebih penting dan memiliki otoritas lebih besar dari pada hipotesa penelitian sekalipun. Fenomenologi digunakan dalam teori-teori tentang pesan, hubungan interpersonal, budaya dan masyarakat.
Berbagai perbedaan yang terkandung dalam masing-masing kelompok tradisi komunikasi tersebut mempengaruhi pada cara melakukan riset atau penelitian komunikasi dan mempengaruhi pilihan teori yang akan digunakan. Setiap teori menggunakan cara atau metode riset yang berbeda yang secara umum dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar paradigma penelitian yaitu obyektif dan iterpretatif 
                                       .
1.Objektif                         
Ilmu pengetahuan seringkali diasosiasikan dengan sifatnya yang objektif (objectivity) yang berarti bahwa pengetahuan selalu mencari standarisasi dan kategorisasi. Dalam hal ini, para peneliti melihat dunia sedemikian rupa sehingga peneliti lain yang menggunakan cara atau metode melihat yang sama akan menghasilkan kesimpulan yang sama pula. Dengan kata lain, suatu replikasi atau penelitian yang berulang-ulang akan selalu menghasilkan kesimpulan yang persis sama sebagaimana penelitian dalam ilmu pengetahuan alam (natural sciences). Penelitian yang menggunakan metode objektif sering disebut dengan penelitian empiris (scientific scholarship) atau positivis. Perlu ditegaskan disini bahwa apa yang dikenal selama ini sebagai tipe penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif masuk dalam kategori penelitian objektif positivis.                                     .

2.intrepetatif
Mereka yang menggunakan pendekatan ini sering disebut dengan humanistic scholarship. Jika metode objektif (penelitian kuantitatif/kualitatif) bertujuan membuat standarisasi observasi maka metode subjektif (penelitian interpretatif) berupaya menciptakan interpretasi. Jika ilmu pengetahuan berupaya untuk mengurangi perbedaan diantara para peneliti terhadap objek yang diteliti maka para peneliti humanistik berupaya untuk memahami tanggapan subjektif individu. Pendekatan interpretatif memandang metode penelitian ilmiah tidaklah cukup untuk dapat menjelaskan 'misteri' pengalaman manusia sehingga diperlukan unsur manusiawi yang kuat dalam penelitian. Kebanyakan mereka yang berada dalam kelompok ini lebih tertarik pada kasus-kasus individu daripada kasus-kasus umum.


BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan
Jadi yang dinamakan tanda adalah suatu stimulus yang menandai kehadiran sesuatu yang lain . sedangkan simbol adalah suatu instrument pikiran. Komunikasi Verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Sedangkan non verbal adalah sebaliknya, yakni melalui simbol, tanda dan lain lain.


























B.     Daftar Pustaka
Morissan, Teori komunikasi individu hingga massa, Jakarta, Kencana Prenada Media Grup, 2013
Budyatna Muhammad, Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antar Pribadi, Jakarta, Kencana Prenada Media Grup, 2011



[1] Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, Prenadamedia Group, Jakarta,2014, Hal. 136

[2] Budiyatna,  Teori Komunikasi Antar Pribadi, Kharisma Putra Utama, Jakarta,2014, Hal. 134

1 comment:

  1. nama saya Maria Fadhlan dari Ajman di UEA, saya adalah korban penipuan di tangan pemberi pinjaman, saya menipu $ 2000 karena saya butuh pinjaman $ 90.000 untuk modal usaha dan hutang. Saya hampir mati, saya tidak punya tempat untuk pergi, dan bisnis saya hancur dalam proses yang diterimanya. semua ini terjadi pada bulan Maret 2019, sampai saya bertemu seseorang online minggu lalu yang bersaksi tentang pemberi pinjaman jadi saya mengajukan pertanyaan dan dia memperkenalkan saya kepada seorang ibu yang baik yang akhirnya membantu saya mendapatkan pinjaman tanpa jaminan $ 90.000 dengan suku bunga rendah di RIKA ANDERSON PERUSAHAAN PINJAMAN. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada Anda ibu Rika, semoga Allah terus memberkati Anda Ibu Rika atas kejujuran dan perbuatan baik Anda. jika Anda memerlukan pinjaman dan pinjaman tanpa jaminan cepat hubungi ibu Rika melalui perusahaan, W / S: +19147057484 Anda dapat menghubungi saya juga melalui mariafadhlan@gmail.com

    ReplyDelete

Iklan

Iklan 2